Senin, 18 Februari 2013

Nama : Sistanto
Npm : E1C010062 
MK : Perundang undangan dan kebijakan pembangunan peternakan
 Tugas ! 
1. Membuat strain sapi sapi baru dan unggul komersial di Indonesia.
2. Membuat pakan atau ransum dengan TDN 70% dan PK 14%, bahan lokal.

                 Langkah langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pembentukan strain baru sapi komersial yang dapat dipelihara di indonesia yaitu memilih jenis sapi unggul asli indonesia atau lokal dan sapi unggul impor yang akan disilangkan. Dalam nemilih calon bibit harus memiliki kriteria sebagai berikut : 

1. Berasal dari pembibitan yang sesuai dengan pedoman pembibitan sapi potong yang baik. 
2. Sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang dinyatakan oleh petugas berwenang. 
3. Bebas dari segala cacat fisik. 
4. Bibit betina bebas cacat alat reproduksi, tidak memiliki ambing abnormal dan tidak menunjukkan gejala kemajiran. 
5. Bibit jantan bebas dari cacat alat kelamin, memiliki libido yang baik, memiliki kualitas dan kuantitas semen yang baik.
                   Untuk membuat strain baru, sapi sapi yang dapat disilangkan antara lain : 
1. Persilangan antara limousin dengan simental, hasil persilangannya dinamai LIMOMENTAL. Sifat yang diwariskan yaitu 50% limousin dan 50% simental. 
2. Kemudian mengawinkan LIMOMENTAL dengan sapi BALI sehinnga menghasilkan keturunan yang disebut BALIMO MENTAL dengan pewarisan sifat 50 % sapi lokal/bali, simental dan limousin masing masing 25%. 
3. Untuk menambahkan sifat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan tropis, disilangkan sapi brangus dan peranakan ongole yang disebut BAGUS KANOLE 
4. Langkah yang terakhir yaitu menyilangkan BALIMO MENTAL dengan BAGUS KANOLE, hasil keturunanya dinamakan SAPI BENGKULU, karena disilangkan dubengkulu. Sapi tersebut merupakan jenis pedaging hasil persilangan antara sapi pedaging daerah sub tropis dan sapi daerah tropis, sehingga menghasilkan berat badan yang besar dan daya adaptasi lingkungan yang tinggi.  

Perhitungan ransum.
Seekor Sapi Bengkulu Jantan Yang Sedang Digemukan Mempunyai Bobot Badan 300 Kg Dengan Pertambahan Berat Badan 500 Gram Perhari, Hitunglah Kebutuhan Zat Nutrisi Untuk Sapi Tersebut. 

Kebutuhan zat nutrien sapi BB 300 kg,
PBBH 500 g hari. TDN (kg) = 3,8 kg PK (g) = 423 g BK (kg) = 7,1 kg 
Bahan yang digunakan antara lain Jerami padi BK 60 %, PK 2,4 % , TDN 59 % 
Dedak halus BK 86 %, PK 6,3%, TDN 60,5% 
Bungkil kelapa BK 86 %, PK 19,9%, TDN 78,3%
Konsumsi bahan kering jerami padi =1,33% X 300=3,99 kg ≈ 4 kg. 

Perbandingan kebutuhan zat nutrien dengan yang tersedia oleh jerami padi. 



 Kekurangan bahan kering (BK) sebesar 3 kg dan protein kasar (PK) sebesar 327 g tersebut harus dipenuhi oleh campuran dedak halus dan bungkil kelapa yang mengandung PK sebesar :(327/3000) X 100% = 10,9%. 
Menghitung proporsi dedak halus kampung dan bungkil kelapa dengan menggunakan metode bujur sangkar Pearson adalah sebagai berikut :



Dedak halus PK 6,3 9,0 = 9/13,6 x 100% = 66,18 % 10,9 Bungkil kelapa PK 19,9 4,6 = 4,6 / 13,6 x 100% = 33,82 % Jumlah 13,6 100 % Jadi : Jumlah dedak = (66,18%) X 3,1 kg = 2,06 kg Jumlah bungkil kelapa = (33,82%) X 3,1 kg = 1,05 kg Perbandingan kebutuhan zat nutrien dengan yang tersedia oleh bahan pakan. Uraian BK (KG) TDN (Kg) PK (Kg) Jerami padi 4 59/100 x 4 kg = 2,4 2,4/100 x 4 kg = 96 Dedak halus 2,06 60,5/100 x 2,06 kg = 1,25 kg 6,3 /100 x 2,06 kg = 130 Bungkil kelapa 1,05 78,3/100 x 1,05 kg = 0.82 kg 19,9/100 x 1,05 = 209 Jumlah 7,11 4,47 435 kebutuhan 7,1 3,8 423 Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai berikut : - Jerami padi = (100/60) x 4 kg = 6,67 kg - Dedak halus = (100/86) x 2,06 = 2,44 kg - bungkil kelapa = (100/86) x 1,05 = 1,22 kg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar