Rabu, 20 Februari 2013

Praktikum kewirausahaan kripik singkong telo susu



Krisilos
Keripik Singkong Telo Susu

Biarpun teloo Najongnya selangittt  !!!!!! 

Bengkulu, 7 Februari 2013
Disusun oleh :
Nama       :      SISTANTO
Npm         :      E1C010062


Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian
 Universitas Bengkulu
2013



Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Membuat perencanaan usaha merupakan aplikasi dari bidang ilmu kewirausahan yang harus dipraktekan oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut. Mahasiswa diharapkan kreatif untuk menghasilkan ide-ide bisnis atau usaha terutama dibidang yang mereka suka, tetapi juga tidak menutup kemungkinan untuk keluar dari jalur ilmu yang sedang mereka tekuni. Adapun rencana produk yang akan dibuat yaitu keripik singkong rasa susu, hal ini merupakan bentuk inovasi sekaligus experimen untuk membuat camilan yang murah, enak, dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Keripik singkong telo susu merupakan inovasi produk camilan dari singkong yang sebelumnya sudah banyak beredar seperti kripik lado yang rasanya pedas, kripik maicih, dan masih banyak lagi. Keripik singkong telo susu dibuat untuk melengkapi aneka rasa keripik yang sebelumnya sudah ada.
Sebagai mahasiswa selayaknya kita menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak bergantung dari pemerintah, tetapi dapat dimulai dari bawah seperti kreatifitas mahasiswa, sehingga lambat laun akan menumbuhkan jiwa berwirauasaha dikalangan pemuda. Daya juang yang tinggi dan optimisme akan keberhasilan dari suatu usaha merupakan salah satu dari sekian banyak kunci keberhasilan berwirausaha.
Meskipun tidak sedikit pesaing, tetapi tidak membuat  kecil hati akan keberhasilan produk keripik singkong Telo Susu ini. Karena masyarakat indonesia pada umumnya menyukai produk baru dan mempunyai pola hidup yang berubah ubah sesuai perkembangan mode. Penjualan dan pengembangan keripik singkong Telo Susu ini dilakukan untuk mengisi peluang usaha di kota Bengkulu, karena kemungkinan produk ini akan menjadi ciri khas sebagai oleh-oleh dari Kota Bengkulu yang dapat dijual di pusat perbelanjaan maupun toko oleh-oleh.
Dalam produk keripik singkong yang direncanakan, fokus produksi mengutamakan pada hasil olahan keripik yang memiliki flavour susu serta gurih, produk akan diintroduksikan dengan perkembangan teknologi saat ini, sehingga dapat dibuat kemasan menarik dan menjadi perhatian konsumen. Bentuk kripik didesain bulat dan tipis, sehingga tidak menghilangkan bentuk bulatan singkong utuh dan lebih menarik. Produk akan didesain sesuai SOP sehingga layak untuk dipasarkan dan penerapan manajemen Quality Control agar keamanan produk tetap terjaga. Agar dapat bertahan lama produk dikemas menggunakan plastik kedap udara kemudian dilapisi kertas. Produk dapat disimpan pada suhu kamar.
B.    Materi dan metode
1.     Waktu dan tempat
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 30 januari sampai 5 februari di perumnas unib, kelurahan pematang gubernur dan lingkungan disekitaran kampus universitas bengkulu, kota bengkulu.
Adapun mekanisme produksi kripik singkong telo susu dilakukan dengan perencanaan dan analisis kebutuhan produksi sebagai berikut.
2.     Alat dan bahan
·       Tempat penggorengan  2 buah
·       Spatula
·       Serok tiris
·       Gas LPG 12 kg
·       Kompor gas
·       Baskom
·       Tampah
·       Timbangan
·       Pisau
·       Kantong plastik
Bahan baku produksi
·       Singkong 4 Kg @ Rp 3.000
·       Minyak goreng 1 Kg @ 12.000
·       Susu bubuk 200 gram @ 17.500
·       Garam secukupnya
·       Bawang merah 100 gram @ Rp 3.000
·       Bawang putih 100 gram @ Rp 5.000
·       Aneka bumbu Rp 5.000
·       Soda kue Rp 2.000
3.     Cara pembuatan Kripik Singkong Telo Susu

1.     Singkong dikupas dari kulitnya kemudian dicuci menggunakan air sampai bersih, kemudian dipotong – potong.
2.     Potongan singkong tidak terlalu tipis, direndam dengan air hangat + soda kue.
3.     Setelah dingin singkong dibilas sampai bersih, lalu tiriskan.
4.     Bawang putih, bawang merah dihaluskan dengan ditambahkan garam secukupnya.
5.     Singkong diberi bumbu yang sudah dihaluskan dan aneka bumbu dapur secukupnya.
6.     Lakukan pembalikan pelan-pelan agar potongan singkong tidak patah-patah.
7.     Singkong digoreng dengan api yang besar, perbandingan minyak dengan singkong 3:1.
8.     Tiriskan lalu diamkan sampai dingin.
9.     Taburkan susu bubuk sampai merata, sehingga terjadi perpaduan.
1.  Kripik Singkong Telo Susu siap untuk dikemas dan dipasarkan.

Hasil dan pembahasan
1.     Cara penentuan harga produk
Penetuan harga produk berorientasi pada biaya produksi, yaitu dengan menghitung semua pengeluaran yang digunakan untuk melakukan produksi meliputi biaya variabel dan biaya tetap dalam satu kali siklus produksi. Harga jual produk diperoleh setelah selesai proses produksi, karena untuk produk eceran sulit untuk menentukan harga produksi. Hal tersebut disebabkan biaya produksi dapat berubah sewaktu waktu.
2.     Biaya yang dibutuhkan untuk satu kali produksi adalah sebagai berikut.
Singkong 4 Kg @ Rp 3.000                            =  Rp 12.000
Transportasi / minggu @ Rp 5.000                =  Rp   5.000
Minyak goreng 1 Kg @ 12.000                      =  Rp 12.000
Susu bubuk 500 gram  17.500                        =  Rp 17.500
Garam secukupnya                                         =  Rp   3.000
Bawang merah 100 gram  Rp 3.000               =  Rp   3.000
Bawang putih 100 gram  Rp 5.000                 =  Rp   5.000
Aneka bumbu Rp 5.000                                  =  Rp   5.000
Soda kue Rp 2.000                                          =  Rp   2.000 +
Total biaya satu kali produksi                                    =  Rp 64.500
Dari 4 kg singkong yang diolah, menghasilkan 30 bungkus dengan berat 50 gram, harga jual per bungkus Rp 3000., maka total pendapatan kotor adalah 30 Bks x Rp 3.000 = Rp 90.000.,
Jadi pendapatan bersih dalam 1 hari produksi adalah Rp 90.000 – Rp 64.500 = Rp 25.500.,
3.     Produksi  dan pendapatan selama 1 bulan
Jika hari produksi efektif dalam satu minggu sebanyak 4 hari, maka dalam satu bulan produksi yang dihasilkan sebagai berikut.
30 Bks x 16 hari
480 Bks
Biaya produksi Rp 59.500 x 16 + (20.000)
Rp 972.000.,
Pendapatan kotor 480 Bks x Rp 3.000
Rp  1.440.000
Keuntungan bersih Rp 1.440.000 – Rp  972.000
Rp  468.000

Laporan laba rugi
Kripik singkong telo susu
Februari 2013
Hasil penjualan                                                                       Rp 1.440.000
Biaya produksi                       Rp  952.000
Transportasi                            Rp     20.000
Total biaya                                                                              Rp      972.000 -
Laba                                                                                        Rp      468.000



4.     Analisis titik impas
Biaya tetap
Transportasi                Rp 20.000
Biaya variabel
Bahan Baku                Rp 952.000
Volume produksi        480 Bks
Biaya Variabel per unit          Rp 59.500 / 30 Bks = Rp 1.983 = Rp 2.000
Harga                          Rp 3.000
BEP (Q) =
= 20.000/ (3.000-2000)
= 20.000/1000
= 20
Jadi, produksi minimal yang harus dilakukan untuk mencapai titik impas adalah sebanyak 20 Bungkus Keripik Singkong Telo Susu.
BEP (Rp) = 20.000/ (1- (952.000/1.440.000) = Rp 58.820


Hasil uji konsumen
Berdasarkan hasil uji konsumen, terhadap kripik singkong telo susu (Krisilos), sebagian konsumen mengatakan bahwa produk ini memiliki rasa renyah, manis, asin, tetapi rasa susunya tidak dominan. Untuk kemasan, produk ini cukup bagus dan menarik, sedangkan harga untuk kalangan umur 15 – 35 tahun cukup terjangkau. Kesan konsumen terhadap produk ini secara umum antara rasa susu kurang mendominasi, tetapi cukup renyah, manis dan aroma bawang lebih terasa. Kemudian kripiknya ada yang keras, hal ini disebabkan oleh jenis singkong yang dipakai. Menurut salah seorang konsumen, jenis singkong yang cocok untuk makanan kripik adalah singkong yang banyak mengandung sagu atau bukan singkong yang masih muda. Kesan yang lain yaitu sebaiknya produk ini dikemas dengan ukuran yang lebih besar, misalnya 250 gram, karena kripik merupakan makanan camilan yang tidak mudah membuat bosan penggemarnya.
Kesimpulan dan saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, produk krisilos atau kripik singkong telo susu merupakan camilan yang berbahan dasar singkong dengan penguat rasa susu bubuk. Produk ini layak diproduksi dengan menggunakan jenis singkong yang banyak mengandung sagu dan penambahan aroma susunya.
Daftar pustaka
Anonimus. 2012. Business plant template.
Isaskar, Riyanti.2012. MANAJEMEN KEUANGAN : Break Even Point. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya. Email : riyanti.fp@ub.ac.id

Lampiran
Kegiatan produksi krisilos
Singkong dibersihkan kulitnya dan dicici dengan air bersih.
Singkong yang sudah dibersihkan dan dicuci kemudian dipotong tipi tipis.
Singkong yang sudah dipotong potong kemudian digoreng.
Kripik singkong yang sudah dikemas dan siap di jual.







Senin, 18 Februari 2013

studi kelayakan usaha puyuh petelur dan pembibit


Nama : Sistanto
Npm : E1C010062 
MK : Perundang undangan dan kebijakan pembangunan peternakan
 Tugas ! 
1. Membuat strain sapi sapi baru dan unggul komersial di Indonesia.
2. Membuat pakan atau ransum dengan TDN 70% dan PK 14%, bahan lokal.

                 Langkah langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pembentukan strain baru sapi komersial yang dapat dipelihara di indonesia yaitu memilih jenis sapi unggul asli indonesia atau lokal dan sapi unggul impor yang akan disilangkan. Dalam nemilih calon bibit harus memiliki kriteria sebagai berikut : 

1. Berasal dari pembibitan yang sesuai dengan pedoman pembibitan sapi potong yang baik. 
2. Sehat dan bebas dari penyakit hewan menular yang dinyatakan oleh petugas berwenang. 
3. Bebas dari segala cacat fisik. 
4. Bibit betina bebas cacat alat reproduksi, tidak memiliki ambing abnormal dan tidak menunjukkan gejala kemajiran. 
5. Bibit jantan bebas dari cacat alat kelamin, memiliki libido yang baik, memiliki kualitas dan kuantitas semen yang baik.
                   Untuk membuat strain baru, sapi sapi yang dapat disilangkan antara lain : 
1. Persilangan antara limousin dengan simental, hasil persilangannya dinamai LIMOMENTAL. Sifat yang diwariskan yaitu 50% limousin dan 50% simental. 
2. Kemudian mengawinkan LIMOMENTAL dengan sapi BALI sehinnga menghasilkan keturunan yang disebut BALIMO MENTAL dengan pewarisan sifat 50 % sapi lokal/bali, simental dan limousin masing masing 25%. 
3. Untuk menambahkan sifat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan tropis, disilangkan sapi brangus dan peranakan ongole yang disebut BAGUS KANOLE 
4. Langkah yang terakhir yaitu menyilangkan BALIMO MENTAL dengan BAGUS KANOLE, hasil keturunanya dinamakan SAPI BENGKULU, karena disilangkan dubengkulu. Sapi tersebut merupakan jenis pedaging hasil persilangan antara sapi pedaging daerah sub tropis dan sapi daerah tropis, sehingga menghasilkan berat badan yang besar dan daya adaptasi lingkungan yang tinggi.  

Perhitungan ransum.
Seekor Sapi Bengkulu Jantan Yang Sedang Digemukan Mempunyai Bobot Badan 300 Kg Dengan Pertambahan Berat Badan 500 Gram Perhari, Hitunglah Kebutuhan Zat Nutrisi Untuk Sapi Tersebut. 

Kebutuhan zat nutrien sapi BB 300 kg,
PBBH 500 g hari. TDN (kg) = 3,8 kg PK (g) = 423 g BK (kg) = 7,1 kg 
Bahan yang digunakan antara lain Jerami padi BK 60 %, PK 2,4 % , TDN 59 % 
Dedak halus BK 86 %, PK 6,3%, TDN 60,5% 
Bungkil kelapa BK 86 %, PK 19,9%, TDN 78,3%
Konsumsi bahan kering jerami padi =1,33% X 300=3,99 kg ≈ 4 kg. 

Perbandingan kebutuhan zat nutrien dengan yang tersedia oleh jerami padi. 



 Kekurangan bahan kering (BK) sebesar 3 kg dan protein kasar (PK) sebesar 327 g tersebut harus dipenuhi oleh campuran dedak halus dan bungkil kelapa yang mengandung PK sebesar :(327/3000) X 100% = 10,9%. 
Menghitung proporsi dedak halus kampung dan bungkil kelapa dengan menggunakan metode bujur sangkar Pearson adalah sebagai berikut :



Dedak halus PK 6,3 9,0 = 9/13,6 x 100% = 66,18 % 10,9 Bungkil kelapa PK 19,9 4,6 = 4,6 / 13,6 x 100% = 33,82 % Jumlah 13,6 100 % Jadi : Jumlah dedak = (66,18%) X 3,1 kg = 2,06 kg Jumlah bungkil kelapa = (33,82%) X 3,1 kg = 1,05 kg Perbandingan kebutuhan zat nutrien dengan yang tersedia oleh bahan pakan. Uraian BK (KG) TDN (Kg) PK (Kg) Jerami padi 4 59/100 x 4 kg = 2,4 2,4/100 x 4 kg = 96 Dedak halus 2,06 60,5/100 x 2,06 kg = 1,25 kg 6,3 /100 x 2,06 kg = 130 Bungkil kelapa 1,05 78,3/100 x 1,05 kg = 0.82 kg 19,9/100 x 1,05 = 209 Jumlah 7,11 4,47 435 kebutuhan 7,1 3,8 423 Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai berikut : - Jerami padi = (100/60) x 4 kg = 6,67 kg - Dedak halus = (100/86) x 2,06 = 2,44 kg - bungkil kelapa = (100/86) x 1,05 = 1,22 kg